Ada banyak game engine yang tersedia dengan berbagai kemampuan dan tujuan, dan mereka dapat dibedakan berdasarkan platform yang didukung, kemampuan grafis (2D atau 3D), kemudahan penggunaan, dukungan komunitas, dan fitur lainnya.
Contoh Game Engine Populer:
1. Unity
-
Platform: Windows, macOS, Linux, iOS, Android, Web, PlayStation, Xbox, Switch, VR/AR, dan banyak lagi.
-
Jenis Game: 2D dan 3D.
-
Bahasa Pemrograman: C#.
-
Kelebihan: Unity adalah salah satu game engine paling populer di dunia. Ini sangat cocok untuk game 2D dan 3D, dengan dukungan untuk platform mobile dan konsol. Unity memiliki Asset Store yang memungkinkan pengembang untuk membeli dan menjual aset game.
-
Kekurangan: Meski sangat kuat, Unity bisa jadi agak rumit untuk pemula dan mungkin memerlukan lebih banyak optimasi untuk game besar.
2. Unreal Engine
-
Platform: Windows, macOS, Linux, iOS, Android, Web, PlayStation, Xbox, Switch, VR/AR, dan lebih banyak lagi.
-
Jenis Game: 2D dan 3D (terutama 3D).
-
Bahasa Pemrograman: C++, Blueprints (visual scripting).
-
Kelebihan: Unreal Engine sangat populer untuk game 3D AAA dan VR/AR. Ini memiliki grafis canggih, sistem fisika yang kuat, dan Blueprints (scripting visual) yang memungkinkan pengembang non-programmer untuk mengembangkan game. Unreal juga gratis untuk digunakan dengan biaya royalti berdasarkan pendapatan.
-
Kekurangan: Meskipun sangat kuat, Unreal memiliki kurva pembelajaran yang lebih curam dibandingkan dengan engine lain seperti Unity.
3. Godot
-
Platform: Windows, macOS, Linux, iOS, Android, HTML5, PlayStation, Xbox, dan lebih banyak lagi.
-
Jenis Game: 2D dan 3D.
-
Bahasa Pemrograman: GDScript (mirip dengan Python), C#, VisualScript.
-
Kelebihan: Godot adalah open-source dan gratis, dan sangat baik untuk game 2D dengan kemampuan 3D yang cukup baik. Godot memiliki editor visual yang ramah pengguna dan dokumentasi yang baik.
-
Kekurangan: Meskipun Godot mendukung 3D, masih belum sekuat Unity atau Unreal dalam hal grafis dan fitur 3D canggih.
4. Cocos2d
-
Platform: Windows, macOS, iOS, Android, HTML5, dan lebih banyak lagi.
-
Jenis Game: Terutama 2D.
-
Bahasa Pemrograman: C++, Lua, JavaScript.
-
Kelebihan: Cocos2d adalah engine 2D yang sangat efisien dan banyak digunakan untuk game mobile. Cocos2d juga merupakan open-source dan sangat ringan.
-
Kekurangan: Fitur 3D sangat terbatas, dan tidak sepopuler Unity atau Godot dalam hal dukungan komunitas.
5. GameMaker Studio
-
Platform: Windows, macOS, HTML5, iOS, Android, PlayStation, Xbox, Switch.
-
Jenis Game: Terutama 2D.
-
Bahasa Pemrograman: GameMaker Language (GML).
-
Kelebihan: GameMaker Studio adalah pilihan bagus untuk game 2D. Ini menawarkan drag-and-drop interface dan scripting sederhana, memungkinkan pengembang pemula untuk dengan cepat membuat game tanpa banyak menulis kode.
-
Kekurangan: Fitur 3D sangat terbatas, dan kurang fleksibel dibandingkan dengan Unity atau Godot.
6. Love2D
-
Platform: Windows, macOS, Linux, HTML5, iOS, Android.
-
Jenis Game: 2D.
-
Bahasa Pemrograman: Lua.
-
Kelebihan: Love2D sangat ringan, mudah dipelajari, dan sangat fleksibel. Ini cocok untuk game indie kecil dan prototyping cepat.
-
Kekurangan: Tidak memiliki banyak alat bawaan dibandingkan dengan engine besar lainnya dan kurang cocok untuk game besar atau 3D.
7. Construct
-
Platform: HTML5, Windows, macOS, iOS, Android.
-
Jenis Game: 2D.
-
Bahasa Pemrograman: Tidak memerlukan bahasa pemrograman. Event-based system (scripting visual).
-
Kelebihan: Sangat cocok untuk pemula dan pengembangan game yang cepat. Pengguna dapat membuat game tanpa menulis kode menggunakan event-based system.
-
Kekurangan: Tidak cukup fleksibel jika kamu ingin membuat game yang lebih kompleks atau membutuhkan kontrol penuh atas kode.
8. Phaser
-
Platform: HTML5.
-
Jenis Game: 2D.
-
Bahasa Pemrograman: JavaScript.
-
Kelebihan: Phaser adalah framework open-source untuk game berbasis web. Ini sangat bagus untuk membuat game 2D berbasis browser, dan memiliki banyak fitur untuk rendering grafis, audio, dan input.
-
Kekurangan: Terbatas hanya untuk game berbasis web dan kurang cocok untuk game besar atau kompleks.
9. PICO-8
-
Platform: Windows, macOS, Linux.
-
Jenis Game: 2D.
-
Bahasa Pemrograman: Lua.
-
Kelebihan: PICO-8 adalah fantasy console yang memungkinkan pengembang untuk membuat game retro 2D dengan batasan desain yang menyenangkan. Sangat cocok untuk proyek kecil dan prototyping.
-
Kekurangan: Banyak keterbatasan dalam hal grafis dan ukuran game, tidak cocok untuk game besar atau modern.
Kesimpulan:
Game engine adalah alat yang sangat penting dalam pengembangan game, dan pilihan game engine yang kamu gunakan tergantung pada banyak faktor, seperti jenis game yang ingin kamu buat (2D vs 3D), platform yang kamu targetkan, dan kemampuan teknis yang kamu butuhkan.
Beberapa game engine seperti Unity dan Unreal Engine sangat cocok untuk game 3D besar dan membutuhkan lebih banyak pemrograman dan pengaturan. Engine seperti Love2D dan GameMaker Studio lebih cocok untuk game 2D dengan pengembangan yang lebih sederhana.
0Komentar